Majelis Taklim merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang bersifat non formal, yang senantiasa menanamkan akhlak yang luhur dan mulia, meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan keterampilan jama’ahnya serta memberantas kebodohan umat Islam. Pertumbuhan Majelis Taklim dikalangan masyarakat, menunjukkan kebutuhan dan hasrat anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Dan perkembangan selanjutnya menunjukkan kebutuhan dan hasrat masyarakat yang lebih luas lagi, yaitu usaha memecahkan masalah-masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia.
1.Pengertian dan Latar Belakangnya.
Dari segi Etimologis Majelis Taklim berasal dari bahasa arab, yang terdiri dari dua kata “Majelis” dan “Taklim”. Majelis artinya tempat duduk, tempat sidang, dewan. Taklim yang diartikan dengan pengajaran. Dngan demikian secara bahasa Majelis Taklim adalah tempat untuk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam.[1]
Secara istilah, pengertian majelis taklim sebagai mana dirumuskan pada musyawarah majelis taklim se-DKI Jakarta tahun 1980 adalah: lembaga pendidikan non formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh jama’ah yang relatif banyak, bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT. antara manusia dan sesamanya, serta antara manusia dengan lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yang taqwa kepada Allah SWT.[2]
Dari pengertian tersebut di atas, tampak bahwa majlis taklim diselenggarakan berbeda dengan lembaga pendidikan Islam lainnya, seperti pesantren dan madrasah, baik menyangkut sistem, materi, maupun tujuannya.
Dari sejarah kelahirannya, majlis taklim merupakan lembaga pendidikan tertua dalam Islam, sebab sudah dilaksanakan sejak zaman rasulullah SAW. Meskipun tidak disebut dengan majlis taklim, namun pengajian Nabi Muhammad SAW yang berlangsung secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam dapat dianggap sebagai majlis taklim dalam konteks pengertian sekarang.
Sementara itu, di indonesia terutama disaat-saat penyiaran Islam oleh para wali dahulu, juga mempergunakan majlis taklim untuk menyampaikan dakwahnya. Itulah sebabnya maka untuk Indonesia, majelis taklim juga merupakan lembaga pendidikan tertua. Barulah kemudian seiring dengan perkembangan ilmu dan pemikiran dalam mengatur pendidikan, disamping majlsi taklim yang bersifat non formal, tumbuh lembaga pendidikan yang lebih formal sifatnya seperti pesantren, madrasah dan sekolah.
Dengan demikian, menurut pengalaman historis, sistem majlis taklim telah berlangsung sejak awal penyebaran Islam di Saudi arabia, kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia Islam di Asia, Afrika dan Indonesia pada khususnya sampai sekarang.
2.Fungsi dan Peranan Majlis Taklim Dalam Pendidikan Islam.
Tentang fungsi dan peranan majlis taklim, tidak lepas dari kedudukannya sebagai alat dan sekaligus media pembinaan kesadaran beragama. Sebagai lembaga pendidikan nonformal, majlis taklim berfungsi:
a) Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT
b) Sebagai taman rekreasi rohaniah, karena penyelenggaraannya bersifat santai
c) Sebagai ajang berlangsungnya sillaturrahmi massal yang dapat menghidupsuburkan dakwah dan ukhuwah islamiyah.
d) Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara dengan umat
e) Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bagsa pada umumnya.[3]
Penyelenggaraan majlis taklim sendiri tidak begitu mengikat, dan tidak selalu mengambil tempat-tempat ibadah, seperti masjid, langgar atau mushola, tapi juga di rumah warga, balai pertemuan umum, aula suatu instansi, kantor, hotel, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar